Sebenarnya,
perjalanan US dollar dari gold certificate/sertifikat emas menjadi bond
certificate/ sertifikat surat utang, dan akhirnya menjadi mata uang global
sangatlah panjang ceritanya... Akan
tetapi, disini kita hanya akan melihat beberapa point penting saja...
OK... Masih ingat, bahwa currency ?
money...?
Perhatikan gambar berikut ini...!!!
Inilah perbedaan mendasar antara
“currency/mata uang” dengan “money/uang”...
Kertas
dollar tersebut merupakan nota/surat klaim/sertifikat atas koin emas yang
disimpan di Bank... “Mata uang” merupakan nota atas “uang” yang
disimpan di Bank. Uang (emas) yang disimpan di Bank lah yang membuat
Masyarakat percaya pada mata uang kertas, serta mau menggunakannya untuk
transaksi jual beli...
Jika
Bank tidak punya uang, maka Bank tidak bisa mencetak mata uang kertas. Tanpa
koin emas yang disimpan di Bank, kertas sertifikat atas emas tidak ada artinya
sama sekali, dan Masyarakat tidak akan mau menerimanya sebagai alat tukar...
MATA UANG KERTAS hanyalah kertas nota atas
uang.... surat klaim atas uang... sertifikat atas uang... nota atas emas....
surat klaim atas emas... sertifikat atas emas... atau apalah istilahnya...
Sedangkan UANG YANG SESUNGGUHNYA adalah KOIN EMAS
yang disimpan di Bank...
Paham
atau bingung.... ??? :-)
OK...
Sekarang kembali ke....
Pada
tahun 1792, Alexander Hamilton, Sekretaris Perbendaharaan Negara US yang
pertama dibawah kepresidenan George Washington menetapkan ukuran sistem
keuangan standard emas, yaitu...
1 koin
emas (berat 1 ounce) = $ 20
Jadi,
jika Bank ingin menerbitkan mata uang senilai $20, maka harus mempunyai 1 koin
emas seberat 1 ounce (1 ounce = 28,34 gr). Sehingga Bank tidak bisa seenaknya,
mencetak mata uang tanpa uang... :-)
Jadi,
nilai dollar terhadap emas adalah tetap. Atau bisa dikatakan bahwa harga emas
adalah tetap, yaitu $20 per ounce. Karena dollar hanyalah ukuran nilai yang
digunakan untuk mewakili nilai emas dalam melakukan transaksi. Jadi transaksi
bukan dilakukan dalam ukuran berat emas, akan tetapi dalam ukuran dollar...
Sekarang,
perhatikan gambar dibawah ini...!!!
Ini
adalah mata uang kertas dollar tahun 1905, terbitan Bank US. Karena mata uang
kertas merupakan surat klaim/sertifikat atas emas, maka bertuliskan...
“This certifies that there
have been deposited in the treasury of the United States of America, twenty
dollars in gold coin payable to the bearer on demand”.
“Dengan ini menyatakan
bahwa telah disimpan di perbendaharan negara Amerika Serikat, dua puluh dolar
dalam bentuk koin emas yang bisa diambil oleh pembawa –sertifikat ini- jika
diminta.”
Hal itu menandakan bahwa setiap Bank
US menerbitkan mata uang kertas senilai $20, maka di Bank pasti tersimpan 1
koin emas seberat 1 ounce. Dan siapapun yang membawa mata uang kertas $20
tersebut atau pecahan lain sejumlah $20, maka dia bisa menukarkannya dengan 1
koin emas di Bank US kapanpun dia mau.
Jika
Bank mencetak mata uang/sertifikat atas emas tapi tidak mempunyai emas, maka
itu adalah sertifikat palsu. Atau bisa juga disebut sebagai mata uang palsu...
meskipun diterbitkan oleh Bank... Dan
Masyarakat pun tidak akan mau melakukan transaksi dengan sertifikat palsu
tersebut...
Bank
manapun, baik swasta maupun milik Pemerintah boleh mencetak mata uang kertas
sendiri dengan patokan nilai $20 = 1 koin emas. Sehingga ada dua jenis mata
uang...
a. Mata uang negara
(dicetak oleh Bank negara)
Biasanya bertuliskan negara yang
bersangkutan & ditandatangani oleh pejabat negara/menteri keuangan.
Pajak hanya boleh dibayar
menggunakan mata uang negara atau koin emas.
b. Mata uang Bank (dicetak
oleh Bank swasta)
Bertuliskan Bank yang bersangkutan
& ditandatangani oleh pejabat Bank tersebut.
Tidak bisa digunakan untuk membayar
pajak.
Masyarakat boleh menolak pembayaran
menggunakan mata uang Bank tertentu jika dia tidak mempercayai Bank yang
menerbitkan mata uang kertas tersebut, atau karena letak Banknya yang terlalu
jauh sehingga dia kesulitan untuk menukarkan mata uang kertas tersebut dengan
emas ke Bank penerbitnya..., ingat dulu jarak masih jadi masalah brow... :-)
Jadi, dalam sistem keuangan standard emas tidak
ada Bank Sentral yang memonopoli sistem keuangan... Karena Bank manapun bisa mencetak mata uang
kertas jika mempunyai uang yang sesungguhnya....
THE FEDERAL RESERVE BANK
Pada
tahun 1913, dengan dukungan politik & keuangan yang besar dari kartel
Bankir internasional, Woodrow Wilson terpilih menjadi Presiden US yang ke 28.
Dengan catatan, jika terpilih menjadi presiden maka dia setuju untuk
menandatangani RUU pendirian Federal Reserve Bank sebagai Bank Sentral atas
seluruh dukungan yang diberikan. Dan pada bulan Desember 1913 RUU tersebut sah
menjadi UU Federal Reserve/ UU Bank Sentral.
Semenjak
berdirinya The Federal Reserve inilah, penduduk US hidup dalam penipuan... dan akhirnya seluruh penduduk dunia saat ini
hidup dalam sistem penipuan & perbudakan modern.... Karena sistem “keuangan
standard emas” saat ini telah dihilangkan dan diganti dengan “sistem riba uang
hutang perbankan” dengan satu Bank Sentral di tiap negara...
Jika
anda ingin mengetahui sejarah berdirinya The Federal Reserve secara mendetail,
anda bisa membaca “The Creature from Jeckyl Island” by Edward Griffin DISINI.
Tujuan
dari pendirian Federal Reserve tersebut sebenarnya adalah untuk memonopoli
sistem keuangan. Mereka ingin memonopoli sistem keuangan dengan cara mendirikan
The Federal Reserve Bank sebagai Bank Sentral, yaitu satu2nya Bank yang
mempunyai hak istimewa untuk mencetak mata uang kertas...
Sebagaimana
telah anda ketahui, dalam sistem keuangan standar emas, maka Bank manapun boleh
mencetak mata uang jika mereka mempunyai emas. Namun dengan UU Bank Sentral,
maka akhirnya hanya akan ada satu Bank yang memiliki hak istimewa untuk
mencetak mata uang kertas dalam suatu negara, yaitu Bank Sentral. Sedangkan
Bank2 lain berada di bawah jaringan Bank Sentral ini...
Beberapa tahun kemudian, Woodrow
Wilson mengungkapkan penyesalannya...
“Akulah orang yang paling tidak bahagia,
tanpa disadari aku telah meruntuhkan negaraku. Sebuah negara industri yang
besar sekarang dikendalikan oleh sistem utang. Kita bukan lagi Pemerintahan
yang bebas pendapat, bukan lagi Pemerintahan dengan keputusan suara terbanyak,
tapi Pemerintahan dengan pendapat dan paksaan dari kelompok kecil orang2 yang
berkuasa.” (
Woodrow Wilson, 1919 )
Anggota kongres Louis Mc Fadden pun,
menyatakan bahwa...
“Sistem perbankan dunia sedang didirikan di
sini... sebuah negara super dikendalikan oleh Bankir internasional... melangkah
bersama untuk memperbudak dunia demi kepuasan mereka. The Federal Reserve telah
mengambil alih Pemerintahan...”
Bagaimana
tidak, karena setelah berdirinya The Federal Reserve Bank, yang kemudian biasa
disebut The Fed, maka negara tidak punya hak untuk mencetak mata uang negara
lagi. Hanya The Fed lah yang boleh mencetak mata uang, Dan jika Pemerintah US
membutuhkan dana, maka harus berhutang kepada The Fed. Sehingga kebijakan US
sebenarnya ada di tangan The Federal Reserve Bank...
Dan pada
akhirnya The Fed berhasil memonopoli sistem keuangan di US dengan menjadi Bank
Sentral nya US, dan Bank2 lain berada di bawah jaringan The Federal Reserve
Bank. Meskipun namanya “Federal”, namun sebenarnya bukan milik Pemerintah
Federal/ Federasi lho... :-)
Dalam
perjalannya untuk memonopoli sistem keuangan, The Fed mulai memanipulasi
Masyarakat untuk menghilangkan standar emas dari sistem keuangan secara
bertahap. Sehingga mereka bisa mencetak mata uang sebanyak yang mereka mau
tanpa memiliki emas...
Mereka
secara bertahap mulai mengganti tulisan pada mata uang kertas yang mereka
terbitkan. Meskipun mata uang masih bisa ditukar dengan emas, namun tulisannya
sudah berubah menjadi “Nota Federal Reserve”, Bukan “Sertifikat atas emas”
lagi...
Perhatikan
mata uang dollar terbitan The Fed tahun 1914 ini...
Sekarang, mata uang US dollar
bertuliskan...
“Federal Reserve Note. The
United States Of America. Will Pay To The Bearer On Demand Twenty Dollars.”
“Nota Federal Reserve.
Amerika Serikat. Akan Membayar Dua Puluh Dollar Kepada Pembawa –uang kertas
ini- Jika Diminta.”
FRAUD I
The Fed
mulai mencetak lebih banyak Nota Federal Reserve daripada emas yang
dimiliki.... Inilah Fraud I yang
dilakukan The Federal Reserve...
Lalu
berdasarkan apakah The Fed mencetak dollar...?
Jika
sebelumnya Bank harus mempunyai emas untuk membackup mata uang yang dicetaknya,
maka The Fed tidak membutuhkan emas agar bisa mencetak mata uang. Berdasarkan
UU Federal Reserve, untuk mencetak dollar hanyalah dibutuhkan surat pernyataan
utang dari Pemerintah yang biasa disebut “BOND”...
Bond
hanyalah surat pernyataan utang yang ditulis oleh Pemerintah, lalu diserahkan
kepada The Fed. Setelah itu giliran The Fed mencetak kertas dollar sebanyak
yang diminta oleh Pemerintah dalam Bond tersebut, lalu menghutangkannya kepada
Pemerintah, tanpa mempedulikan emas yang dimiliki..... Enak Kan...
:-)
Di
Indonesia, “Bond” biasa diterjemahkan sebagai Surat Utang Negara (SUN)... Namun ada beberapa ahli sejarah sistem
keuangan yang mengatakan bahwa BOND berasal dari kata BONDAGE = PERBUDAKAN.... Nah Lho.... !!!
Sejak
saat itulah terjadi perubahan secara mendasar pada proses penciptaan mata
uang.... Dari sistem keuangan standar emas menjadi sistem uang hutang...
Dari UANG
= EMAS ,
menjadi UANG = HUTANG
Selamat
datang dalam sistem perbudakan modern...!!!
Sistem
“uang = hutang” ini sangat menguntungkan The Fed/Bankir serta Pemerintah/Politisi yang menjabat...
Namun sangat merugikan Rakyat, karena...
1. The Fed sebagai Bank Sentral bisa mencetak mata uang kertas
tanpa batas.
2. Pemerintah/Politisi jika membutuhkan dana, tinggal membuat
surat utang lalu memberikannya kepada Bank Sentral. Lalu Bank Sentral akan
mencetak mata uang untuk dihutangkan kepada Pemerintah.
3. Hutang Pemerintah kepada Bank Sentral adalah hutang nasional
yang akan dibebankan kepada Rakyat. Yang pada gilirannya harus dibayar oleh Rakyat
lewat pajak dalam beberapa tahun ke depan, termasuk Rakyat yang belum lahir.
“Dengan cara seperti ini, Pemerintah bisa secara diam2 dan
tak terlihat merampas kekayaan Rakyat, dan tak seorangpun dari sejuta yang akan
mengetahui pencurian tersebut.” ( John Maynard Keynes )
Pada
mata uang dollar terbitan tahun 1929, Federal Reserve Chicago menyatakan hal
tersebut dengan jelas. Bahwa yang mereka cetak bukanlah sertifikat emas lagi,
akan tetapi curreny/mata uang yang dijamin dengan BOND/ surat utang...
Jadi
mata uang bukanlah “sertifikat atas emas lagi”, akan tetapi “sertifikat atas
surat utang”... Jadi bukan kertas
dijamin dengan emas, akan tetapi kertas dijamin dengan kertas...
Karena
sebenarnya yang akan membayar hutang nasional kepada Bank Sentral adalah Rakyat
lewat pajak, maka sebenarnya yang menjadi jaminan dari surat utang tersebut
adalah Rakyat...
Ya...
Rakyat...!!! Jaminan bagi Bank Sentral
untuk ngeprint mata uang dan memberikannya dalam bentuk hutang kepada
Pemerintah adalah “pajak yang akan ditarik dari Rakyat guna membayar utang +
bunga selama beberapa tahun ke depan”...
Perhatikan
tulisan yang tertera pada mata uang US dollar terbitan Federal Reserve Chicago
1929 berikut ini...
Disitu
dengan jelas tertulis...
“NATIONAL CURRENCY. Secured by united states bonds deposited with the treasurer of the
United States of America or by like deposit of other securities. Will pay to
the bearer ond demand twenty dollars.”
“MATA UANG NASIONAL.
Dijamin dengan surat utang negara yang disimpan dengan bendahara negara Amerika
Serikat atau dengan penyimpanan surat berharga lainnya. Akan membayar kepada
pembawa -uang kertas ini- dua puluh dollar jika diminta.”
Ingat,
sebelumnya “currency” adalah “gold certificate”. Jadi, jika Bank Sentral mencetak mata uang
maka benar2 memiliki nilai yang mendukungnya, yaitu emas... Cukup fair... :-)
Tapi
sekarang, “currency” adalah “bond certificate”, jadi jika ada bond/ surat
permintaan utang dari Pemerintah, maka Bank Sentral akan mencetak mata uang
sejumlah yang diminta Pemerintah... Jadi tidak ada nilai yang mendukungnya sama
sekali, dan pada dasarnya tidak ada batasan lagi bagi Bank Sentral untuk
mencetak mata uang...
FRAUD II
Antara
tahun 1914 - 1919 The Fed meningkatkan jumlah uang beredar hampir dua kali
lipat, dengan memberikan pinjaman lunak yang besar kepada Bank2 kecil dan
Masyarakat. Lalu di tahun 1920 The Fed menarik sebagian besar uang yang
beredar. Sehingga menyebabkan beberapa Bank yang mempunyai pinjaman dalam
jumlah besar, mengalami kebangkrutan. Ribuan Bank pesaing diluar jaringan
Federal Reserve runtuh....
Berkenaan
dengan hal ini, pada tahun 1921 anggota kongres Charles Lindbergh mengungkapkan
bahwa...
“Dengan UU Federal Reserve, kepanikan bisa
dibuat, Kepanikan saat ini adalah kepanikan buatan yang pertama, bekerja
berdasarkan persamaan matematis.”
Dan
ternyata memang benar, kepanikan di tahun 1921 hanyalah permulaan.... Antara tahun 1921 – 1929 The Fed menaikkan
lagi jumlah uang beredar, dan sekali lagi dengan memberikan pinjaman lunak
kepada Masyarakat dan Bank. Dan ada pinjaman jenis baru yang disebut
"margin loan" di pasar saham. Margin loan memberikan kemudahan kepada
investor hanya dengan membayar 10% dari harga saham, dan 90% sisanya dipinjam
dari broker. Dengan kata lain seseorang bisa memiliki saham senilai $1.000
dengan hanya membayar $100.
Metode
ini sangat populer di tahun 1920an, karena semua orang mendapatkan uang di
pasaran. Namun ada peraturan dari pinjaman ini, pinjaman ini bisa ditarik
kapanpun dan harus dibayarkan dalam waktu 24 jam. Dan ini disebut "margin
call", dan biasanya margin call menyebabkan penjualan saham yang tadinya
dibeli dengan margin loan.
Maka
hal ini menyebabkan runtuhnya pasar saham pada bulan Oktober 1929, dan memicu
kebangkrutan Bank secara masal. Sekitar 4.000 Bank di luar jaringan The Fed
mengalami keruntuhan. Hal ini memungkinkan kelompok Bankir internasional untuk
membeli Bank2 pesaing dengan harga murah, dan juga membeli seluruh perusahaan
dengan harga sangat murah. Sehingga terjadilah monopoli dari kelompok kecil
Bankir internasional...
Tapi The
Fed tidak hanya berhenti disitu, bukannya meningkatkan jumlah uang yang beredar
untuk menghindarkan keruntuhan ekonomi, The Fed justru mengurangi jumlah uang
yang beredar, sehingga menyebabkan terjadinya “great depression” di US...
depresi terbesar sepanjang sejarah US...
Oleh
karena itulah, kekuasaan untuk mengatur jumlah uang yang beredar merupakan
kekuatan untuk mengatur nilai uang. Yang berarti juga kekuatan untuk membuat
seluruh ekonomi & Masyarakat bertekuk lutut....
“Beri aku kekuasaan untuk mengatur jumlah uang dalam suatu
negara, maka aku tak peduli siapa yang membuat UU di negara itu.”
(Mayer Amscheld Rotschild, Dinasty Bankir Rotschild)
Lalu,
dengan dalih untuk menyelesaikan depresi ekonomi yang terjadi saat itu, pada 5
April 1933, keluarlah executive order 6102 dari Presiden F. D. Rosevelt yang
melarang penduduk US untuk menyimpan emas dalam bentuk sertifikat, koin, dan
batangan....
Sebelum
tanggal 1 Mei 1933, maka seluruh penduduk US harus menyerahkan sertifikat emas,
koin emas, dan emas batangan yang mereka miliki kepada The Fed atau agennya
untuk ditukar dengan kertas yang bertuliskan “nota federal reserve” dengan
nilai 1 ounce = $20.
Dan jika
setelah 1 Mei 1933 masih ada yang menyimpannya, maka akan dianggap sebagai
tindakan kriminal. Dan jika ketahuan maka akan didenda $10.000 atau penjara 10
tahun. Di bawah ancaman seperti inilah, maka seluruh penduduk US menyerahkan
sertifikat emas, koin emas, & emas batangan yang mereka miliki kepada The
Fed untuk di tukar dengan kertas yang tidak ada nilainya sama sekali....
Hal ini
sebenarnya merupakan pelanggaran terhadap HAM tow.....
Bayangpun...
masa punya emas kok dianggap kriminal.... #%@!!?
Praktis....
setelah seluruh emas diserahkan kepada The Fed, maka tidak ada lagi Masyarakat
US yang melakukan transaksi menggunakan emas, baik dalam bentuk sertifikat
ataupun koin emas secara langsung....
Semua transaksi dilakukan dengan nota federal reserve yang tidak bisa
ditukar dengan emas lagi...
Kemudian,
pada tanggal 30 Januari 1934, dibuatlah “Gold Reserve Act”. Dan berdasarkan UU
tersebut, maka seluruh emas akan disimpan di Perbendaharaan negara dan harga
emas dinaikkan dari $20 per ounce menjadi $35 per ounce. Dengan perubahan harga
ini, seolah2 seluruh kertas dollar yang dicetak oleh The Fed dibackup emas lagi
dengan nilai $35 per ounce...
Larangan
kepemilikan emas kepada penduduk US ini terus berlangsung, hingga akhirnya
Presiden Gerald Ford mengeluarkan Executive Order 11825 pada 31 Desember 1974,
yang menghapus larangan tersebut. Sejak saat itu emas mulai menjadi komoditas
yang boleh diperjual belikan lagi, sehingga pada tahun 1975 penduduk US mulai
bebas memiliki & melakukan jual beli emas. Namun, sistem keuangan sudah
benar2 terlepas dari emas... Mata uang
kertas, bukan lagi nota atas emas...
Pada
dasarnya penciptaan dollar, Rupiah, maupun seluruh mata uang yang ada di dunia
saat ini, sama persis, yaitu berdasarkan sistem riba uang hutang
perbankan... Maka disini kita hanya
akan membahas skema penciptaan Rupiah saja...
Skema tersebut dapat anda pahami pada pembahasan Rupiah nanti... :-)
BRETTON WOODS SYSTEM
Saat
terjadi perang dunia I (1914 – 1918), maka penukaran mata uang kertas dollar
dengan emas dihentikan. Dan selama perang terjadi, sekitar 4 tahun pertama US
tidak terlibat dalam peperangan, hingga 6 bulan terakhir.
Negara2
Eropa yang berperang melakukan wamil, sehingga para pemuda & petaninya
menjadi tentara. Pabrik2 yang tadinya membuat barang2 konsumsi seperti
peralatan rumah tangga, mobil, dll... sekarang membuat peralatan perang seperti
peluru, senjata, tank, dll...
Jadi
perekomian & sumber daya negara 2 tersebut hanya ditujukan untuk
peperangan, sehingga barang2 konsumsi & bahan makanan harus diimpor dari US
dan dibayar dengan emas... Karena waktu itu alat tukar dalam perdagangan
internasional adalah emas, bukan sertifikat atas emas... Tidak ada negara yang mau menerima kertas
dari negara lain... :-)
Lalu,
saat terjadi perang dunia II (1939 – 1945), US pun tidak punya kepentingan
terhadap perang tersebut hingga terjadinya penyerangan Pearl Harbor di akhir
tahun 1941. Dan Lagi, negara2 Eropa yang berperang membeli barang2 konsumsi dan
bahan makanan dari US lalu membayarnya dengan emas...
Menjelang
akhir PD II, US memiliki sekitar 2/3
emas yang ada di dunia. 1/3 sisanya tersebar di berbagai negara di dunia ini.
Sedang Eropa justru semakin kehabisan emas...
Kelihatannya,
hasil akhir dari 2 perang dunia tersebut sama dengan hasil dari great
depression & executive order 6102.
Yaitu, terkumpulnya emas yang ada di Eropa kepada The Fed....
Menurut
anda, apakah itu suatu kebetulan saja.... ???
Pada
akhir2 masa PD II, Eropa sudah benar2 kehabisan emas..., maka sistem keuangan
di Eropa sudah tidak dapat berjalan dengan baik bahkan akan runtuh. Karena
negara2 Eropa sudah tidak mempunyai emas untuk digunakan sebagai alat tukar
secara langsung ataupun sebagai backup agar bisa mencetak mata uang kertas....
Maka
pada tahun 1944, 730 delegasi dari 44 negara, termasuk negara2 yang terlibat
perang, berkumpul di Mount Washington Hotel di Bretton Woods, New Hampshire,
Amerika Serikat, untuk suatu konferensi yang disebut “United Nations Monetary
and Financial Conference” yang juga dikenal sebagai “Bretton Woods
Conferrence”. Para delegasi membahas sistem keuangan global dari tanggal 1 - 22
Juli 1944, lalu menandatangani hasil akhir Konferensi.
Hasil
dari konferensi ini dikenal dengan istilah “Bretton Woods System”... Berikut
beberapa hasil Konferensi tersebut....
a. Karena US memiliki cadangan emas paling besar, maka setiap
mata uang di dunia ini, akan dibackup dengan US dollar, dan US dollar akan
dibackup emas dengan nilai $35 per ounce. Sehingga nilai mata uang negara lain
terhadap US dollar & emas adalah tetap.
b. Agar sistem keuangan Eropa tidak runtuh, maka US dollar
dihutangkan ke Eropa, sehingga Eropa dibanjiri dengan US dollar.
c. Untuk melancarkan proses hutang tersebut, maka dibentuk IMF
(International Monetary Fund) dan IBRD (International Bank for Reconstruction
and Development) yang kemudian menjadi World Bank.
Benar2
suatu cara yang mengagumkan untuk memonopoli sistem keuangan global... :-)
Maka,
jika negara lain ingin mencetak mata uang, mereka harus mempunyai emas atau US
dollar di Bank Sentral mereka, sebagai backup atas mata uang yang mereka
cetak... Ingat, mata uang sebenarnya
adalah sertifitkat atas emas.... Namun dalam sistem Bretton Woods, mata uang negara lain
adalah sertifikat atas emas atau sertifikat atas US dollar....
Negara
lain boleh menukarkan dollar yang dimiliki dengan emas kepada The Fed. Namun
hanya Bank Sentral negara lain yang boleh menukarkan US dollar yang dimilikinya
dengan emas kepada The Fed, bukan perorangan atau perusahaan. Sehingga sistem
keuangan global yang tadinya menggunakan “standar
emas”, sekarang menggunakan “Bretton
Woods System”....
Bretton
Woods system mampu memberikan kepercayaan Masyarakat dunia kepada seluruh mata
uang yang ada. Dan memberikan kestabilan pada dunia, karena memancang setiap
mata uang dengan emas melalui US dollar. Tidak ada FOREX...!!! Nilai tukar mata uang relatif tetap selama
bertahun-tahun. Sehingga perdagangan dunia menjadi lancar.
SCAM ALA THE FEDERAL RESERVE BANK
Pada
masa Bretton Woods System, Pemerintah US dibawah kendali The Fed, menggelontorkan
kertas dollar secara besar2an untuk membiayai perang Korea, perang
Vietnam, & Johnson Great Society
Program.
Karena
The Fed mencetak kertas dollar tanpa mempedulikan emas yang dimiliki lagi untuk
membiayai beberapa perang yang dilakukannya. Maka US dollar tersebar ke seluruh
penjuru dunia, dan jauh lebih banyak kertas dollar dibandingkan emas yang
dimiliki.
Dengan
cara seperti itulah US mampu membiayai berbagai perang & operasi militer
yang mereka lakukan hingga hari ini...
Bagaimana tidak, mereka tinggal print kertas dollar sebanyak yang mereka
mau, lalu mereka gunakan untuk membeli & mengimpor berbagai barang untuk
keperluan perang... Jadi, kekuatan utama bukanlah pada kekuatan militer.... tapi
pada kendali sistem keuangan global....
Kemudian,
pada awal tahun 60an, Presiden Prancis, Charles De Gaulle menyadari bahwa US
tidak mungkin punya emas sebanyak itu untuk membackup seluruh dollarnya. Lalu
Prancis mulai menukarkan kertas US dollar yang dimiliki dengan emas, dan hal
ini diikuti oleh negara2 lain...
Terhitung
sejak 1959 – 1971, US kehilangan sekitar 50% emas yang dimilikinya. Dan
memiliki sekitar 12 kali lipat kertas dollar dibandingkan emas yang membackup
nya.
US
sebagai Bank Sentral dunia mengalami kebangkrutan. Dan jika penukaran dollar
dengan emas tersebut diteruskan, maka sistem keuangan dunia akan runtuh... Karena pada saat ada negara yang ingin
menukarkan dollarnya dengan emas, sedangkan US sudah kehabisan emas, maka
Masyarakat dunia tidak akan percaya lagi terhadap US dollar serta tidak mau
menggunakannya sebagai alat tukar...
Begitu pula dengan seluruh mata uang yang lainnya, karena mata uang
negara lain sebagian besar di backup dengan US dollar....
Inilah SCAM kelas dunia ala The Federal Reserve Bank.....
Untuk
mengatasi SCAM tersebut, maka pada 15 Agustus 1971, Presiden Richard Nixon
secara sepihak mengakhiri Bretton Woods System dengan menyatakan bahwa US
dollar tidak bisa ditukar dengan emas lagi. Hal ini dikenal dengan istilah
“Nixon Shock”...
Jika
anda ingin mengetahui isi Nixon Shock selengkapnya, silahkan tengok DISINI.
Sejak
tahun 1971 itulah berlaku sistem keuangan global yang berdasarkan US dollar...,
dikarenakan US dollar masih menjadi mata uang global yang tersebar di berbagai
negara... Namun sudah tidak ada satupun
mata uang di dunia ini yang merupakan sertifikat atas emas....
Sistem keuangan global yang berdasarkan US dollar
yang kita pakai hingga hari ini sebenarnya merupakan sistem yang tidak
disengaja...!!!
Karena sebenarnya, Nixon Shock hanya menyatakan bahwa dollar tidak bisa
ditukar dengan emas untuk sementara waktu hingga kondisi stabil. Namun karena
tidak ada protes dari Masyarakat & negara2 lain, maka hal itu terus
berjalan hingga hari ini....
Mengapa Masyarakat tidak protes...?
Karena
informasi waktu itu masih berjalan dengan lambat, sehingga hanya sedikit
Masyarakat yang mengetahuinya. Jika hal itu terjadi di jaman internet ini,
pasti akan ada reaksi besar dari Masyarakat dunia..., Masyarakat pasti tidak
percaya lagi dan sudah tidak mau lagi bertransaksi dengan seluruh mata uang
kertas yang ada... Dan hal itu bisa
menyebabkan perekonomian dunia macet total & mungkin timbul kekacauan
dimana-mana... hingga akhirnya Masyarakat akan bertransaksi menggunakan logam
mulia lagi...
Mengapa Pemerintah negara2 lain tidak protes...?
Karena
hal ini juga menguntungkan para penguasa negara lain, mereka juga bisa mencetak
mata uang kertas tanpa batas... ha ha
ha.... :-)
Kertas
tanpa nilai intrinsik dan tidak dibackup emas yang “dipaksakan” oleh Pemerintah
sebagai alat pembayaran yang syah inilah yang disebut sebagai “FIAT MONEY”,
yang kita gunakan untuk transaksi saat ini.
Sejak
Nixon Shock inilah seluruh mata uang yang ada di dunia menjadi FIAT MONEY
secara bersamaan... Suatu hal yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam
sejarah sistem keuangan dunia selama ribuan tahun...
Karena
seluruh mata uang di dunia menjadi fiat money yang tidak dibackup dengan emas
lagi, maka nilai tukarnya bisa dipermainkan berdasarkan “demand & suply”
serta spekulasi.... Muncullah FOREX,
yang sebenarnya hanyalah “ekonomi perjudian”..., hanya bertaruh angka untuk
memperoleh angka yang lebih tinggi. Tidak ada kegiatan produktif sama
sekali... Namun ternyata, justru
“ekonomi produktif” bergantung pada “ekonomi perjudian” ini.... O M G ...!!!
Dan pada
kertas US dollar saat ini kita hanya bisa melihat tulisan berikut ini....
“Federal Reserve Note. The
United States of America. This note is legal tender for all debts, public and
private.”
“Nota Federal Reserve.
Amerika Serikat. Nota ini adalah alat pembayaran yang sah untuk semua hutang,
pemerintah dan swasta.”
Agar
Masyarakat semakin percaya kepada kertas dollar ini, maka selalu diberi gambar
pahlawan & tulisan yang berkesan religius... “IN
GOD WE TRUST”....
Bagaimana dengan Rupiah.... ???
Silahkan baca tulisan yang ada di
Rupiah anda....
Anda
juga akan menemukan tulisan yang berkesan religius... “Dengan Rahmat Tuhan Yang
Maha Esa, bla bla bla....” :-)
0 komentar:
Posting Komentar